KAPITA
SELEKTA
KAMIS, 3
November 2016
TUGAS 7 -
KELAS C
CRISTINA
MARGARETTA (915120128)
YOVINA
SUSANTI SUHANDRI (915120035)
Regulasi
media adalah kontrol dan pembinaan media massa oleh pemerintah dan lembaga
lainnya. Ini semua diatur di dalam Hukum yang memiliki aturan dan prosedur
untuk mencapai berbagai macam tujuan, misalnya dalam hal intervensi dalam
melindungi kepentingan umum yang dinyatakan di dalam regulasi media, serta
mendorong persaingan dan pasar media yang efektif, atau menetapkan standar
teknis umum.
Sasaran
utama dari regulasi media ini adalah pers, radio dan televisi, tetapi juga
dapat mencakup film, musik rekaman, telegram, satelit, penyimpanan dan
teknologi distribusi (disk, kaset, dan sebagainya), internet, ponsel, dll
Regulasi media merupakan perangkat media massa yang memiliki peraturan, dimana
semuanya diatur oleh Pemerintah dan beberapa badan yang membawahi media massa,
peraturan diatur dalam hukun dan aturan yang sesuai dengan prosedur. Regulasi
Media adalah aturan-aturan dan kebijakan yang berkaitan dengan yang mengatur
hubungan dan operasional media massa, regulasi sangat penting bagi keteraturan
dan keseimbangan hubungan media massa dengan pemerintah, masyarakat, sesama
media massa dan media secara global.
Dunia penyiaran ke depan akan berubah seiring
berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi. Sifat-sifat teknologi
telekomunikasi konvensional yang bersifat massif sekarang sudah mampu
digabungkan dengan teknologi komputer yang bersifat interaktif. Sistem analog
yang telah bertahan sekian puluh tahun akan segera tergantikan oleh sistem
digital, dan implementasinya segera memunculkan fenomena baru: konvergensi.
Sederhananya, konvergensi adalah bergabungnya media telekomunikasi tradisional
dengan internet sekaligus. Bersamaan dengan berlangsungnya konvergensi dibidang
telematika, akan terjadi peralihan sistem penyiaran analog ke sistem penyiaran
digital. Televisi digital (DTV / Digital Television) menggunakan modulasi
digital dan kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke
pesawat televisi.
Kunci
dari konvergensi adalah digitalisasi, kerena seluruh bentuk informasi maupun
data diubah dari format analog ke format digital sehingga dikirim ke dalam
satuan bit ( binarydigit). Karena informasi yang dikirim merupakan format
digital, konvergensi mengarah pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang
mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi. Maka jangan heran jika
sekarang ini komputer dapat difungsikan sebagai pesawat televisi, atau telepon
genggam dapat menerima suara, tulisan, data maupun gambar tiga dimensi (3G).
Dalam dunia penyiaran, digitalisasi memungkinkan siaran televisi memiliki
layanan program seperti laiknya internet. Cukup dengan satu perangkat,
seseorang sudah dapat mengakses surat kabar, menikmati hiburan televisi,
mendengar radio, mencari informasi sesuai selera, dan bahkan menelpon
sekalipun.
Konvergensi
media menyediakan kesempatan baru yang radikal dalam penanganan, penyediaan,
distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi secara visual, audio, data
dan sebagainya (Preston, 2001: 27). Dampak dari konvergensi media tentu saja
berlangsung di berbagai bidang. Di ranah komunikasi massa misalnya, strategi
jurnalistik konvensional sekarang ini mengalami perubahan signifikan. Jurnalis
masa kini dituntut mampu menyegerakan penyampaian informasi yang diperoleh dan
mengirimkannya ke khalayak. Maka, masyarakat sekarang mengenal apa yang disebut
sebagai jurnalisme online (Abrar, 2003: 45). Aplikasi teknologi komunikasi
terbukti mampu mem-by pass jalur transportasi pengiriman informasi media kepada
khalayaknya. Di sisi lain, jurnalisme online juga memampukan wartawan untuk
terus-menerus meng-up date informasi yang mereka tampilkan seiring dengan
temuan-temuan baru di lapangan. Jurnalisme online sekaligus akan mengurangi
fungsi editor dari sebuah lembaga pers. Seorang jurnalis online akan memperoleh
otonomi yang lebih luas dalam meng-up load informasi baru tanpa terkendala lagi
oleh mekanisme kerja lembaga pers konvensional yang relatif panjang.
Konvergensi
media bukan saja sekadar memperlihatkan bekerjanya ICT (information and
communication technology) di ranah media. Bergabungnya media massa konvensional
beserta teknologi internet tak ayal menumbuhkan serangkaian konsekuensi baru
baik pada tataran teoritis maupun praktis. Pada tataran teoritik, pengertian
komunikasi massa konvensional rasanya patut diperdebatkan kembali. Konvergensi
menyebabkan perubahan signifikan pada ciri-ciri komunikasi massa konvensional.
Tertundanya umpan balik yang lazim pada media massa konvensional semakin
berkurang, bahkan hampir-hampir lenyap. Media konvergen memunculkan karakter
baru yang makin interaktif, dimana penggunanya mampu berkomunikasi secara
langsung dan memperoleh konsekuensi langsung atas pesan (Severin dan Tankard,
2001: 370). Disebabkan karena sifat interactivity media konvergen, maka
pendekatan linear sebagaimana sering dilakukan dalam memandang konteks
komunikasi massa terasa kurang relevan lagi.
sumber : https://abunavis.wordpress.com/2009/01/31/konvergensi-media-televisi-digital-dan-masa-depan-televisi-komunitas/
https://abunavis.wordpress.com/2009/01/31/konvergensi-media-televisi-digital-dan-masa-depan-televisi-komunitas/
https://www.google.co.id/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=662&q=regulasi+media&oq=regulasi+media&gs_l=img.3..0i24k1l4.1331.3932.0.4166.14.13.0.0.0.0.352.2040.0j3j4j2.9.0....0...1.1.64.img..5.9.2037...0j0i8i30k1j0i30k1j0i5i30k1.CYgfVJrq_S8#hl=en&tbm=isch&q=regulasi+media+di+indonesia&imgrc=wNm77bp7WuuapM%3A
https://www.google.co.id/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=662&q=regulasi+media&oq=regulasi+media&gs_l=img.3..0i24k1l4.1331.3932.0.4166.14.13.0.0.0.0.352.2040.0j3j4j2.9.0....0...1.1.64.img..5.9.2037...0j0i8i30k1j0i30k1j0i5i30k1.CYgfVJrq_S8#hl=en&tbm=isch&q=regulasi+media+di+indonesia&imgrc=mAO2fSR-SK9DrM%3A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar