Rabu, 30 November 2016

Penempatan Gambar Di Dalam Majalah

KAPITA SELEKTA
KAMIS,  24 November 2016
TUGAS 10 - KELAS C
CRISTINA MARGARETTA (915120128)
YOVINA SUSANTI SUHANDRI (915120035)




Setiap majalah memiliki target pasarnya dan juga berbagai segmen yang berbeda. Dalam mempersiapkan tata letak majalah, kita akan membutuhkan beberapa penyesuaian dari pemilihan warna, gaya ilustrasi, jenis font dan ukuran, serta bahasa. Tapi disini kami akan lebih membahas tentang penempata gambar yang tepat untuk cover majalah dan apa yang cocok untuk dimasukan ke dalam isi majalah.


Pembuat cover majalah di sini untuk membantu Anda membuat 'foto montase' dan menempatkan foto Anda di majalah mudah dan cepat! satunya pekerjaan Anda adalah untuk tersenyum. Foto montase adalah sekadar menempelkan foto seorang manusia pada sebuah foto pemandangan, tetapi bisa juga rumit dan sangat terencana. Baiknya sebelum difoto harus punya konsep dulu yang menarik.


Tulisan-tulisan yang terdapat pada cover majalah biasanya ringkasa sedikit tentang isi majalah tersebut. Biasanya perempuan lebih tertarik kalau ada bacaan tentang Make up atau fashion, menjadi lebih menarik dalam majalah.
Tulisan-tulisan yang terdapat pada majalah juga tergantung pada background foto pada majalah, dan pemilihan font pada tulisan juga tidak menggunakan yang aneh-aneh atau yang sulit untuk dibaca. Karna kalau font yang dipakai sulit dibaca biasanya orang-orang akan kurang tertarik pada majalah tersebut.


Foto yang terdapat pada majalah juga harus dapat memberikan komunikasi terhadap khaylak yang ingin disampaikan. Jadi harus memikirkan konsep yang tepat untuk memberikan pesan tersebut. Foto dalam benak kita hanya seperti sebuah karya seni. Namun dibalik itu, ada sebuah makna atau pesan yang disampaikan dari fotografer kepada kita semua yang melihat sebuah objek foto. Secara tidak langsung, fotografer ingin berkomunikasi kepada kita lewat karya-karya foto yang ia buat.





Rabu, 23 November 2016

Komunikasi dengan Cara Baru

KAPITA SELEKTA
KAMIS, 17 November 2016
TUGAS 9 - KELAS C
CRISTINA MARGARETTA (915120128)
YOVINA SUSANTI SUHANDRI (915120035)





Saat orang sudah terlalu sibuk dengan telepon atau PC miliknya, lalu mereka menghabiskan waktu yang cukup lama untuk berinteraksi di dunia maya, mereka tidak sadar bahwa saat itu mereka sedang membuang waktunya untuk berinteraksi dengan hidup sebenarnya yang berada disekitar mereka. Banyaknya pengguna sosial media dan pengakses internet ini, membuktikan bahwa masyarakat Indonesia lebih suka berinteraksi dan bergaul secara virtual dengan pengguna sosial media dan internet lainnya. Menurut survey yang dilakukan MarkPlus Insight (dailysocial.net) pada tanggal 13 November 2012 mengenai pengguna internet di Indonesia, ada tiga hal yang dapat mendukung pernyataan mengenai banyaknya orang yang berkomunikasi virtual. 40% dari pengguna Internet di Indonesia, yakni sekitar 24,2 juta penduduk mengakses Internet lebih dari 3 jam di setiap harinya. Selain itu, mayoritas pengguna Internet di Indonesia ini berusia 15 hingga 35 tahun. Serta kurang lebih 56,4% orang termasuk bargain hunter yakni masyarakat yang dapat mengakses Internet untuk mencari informasi serta segala hal untuk kebutuhan dirinya dalam waktu yang cukup lama. Secara khusus untuk Indonesia, kemajuan di bidang teknologi ini sangat berdampak terhadap berbagai aspek. Aspek tersebut di antaranya di sektor ekonomi dan juga sosial. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo), salah satu dari jajaran Menteri Republik Indonesia tersebut menyatakan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara yang masyarakatnya terbanyak mengakses Internet di dunia. Selain itu, ada juga sebuah lembaga riset menyebutkan bahwa Indonesia merupakan peringkat ke lima dalam daftar pengguna smartphone terbesar di seluruh dunia. Di dalam data tersebut juga disebutkan bahwa Indonesia menduduki posisi 5 besar dengan pengguna aktif internet yakni sebanyak 47 juta atau sekitar 14% dari seluruh total pengguna ponsel.



Salah satu ahli komunikasi massa yakni Harold D. Laswell dan Charles Wright pernah menyatakan fungsi sosial media massa. Fungsi sebenarnya antara lain yang pertama sebagai salah satu bentuk upaya penyebaran informasi dan interprestasi seobjektif mungkin mengenai peristiwa yang terjadi (Social Surveillance). Kedua, sebagai upaya penyebaran informasi yang dapat menghubungkan satu kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya (Social Correlation). Berikutnya sebagai upaya pewarisan nilai-nilai luhur dari satu generasi ke generasi selanjutnya (Socialization). Dan yang terakhir adalah sebagai penghibur khalayak ramai (Entertainment). (Dahlan, 2008)
Keempat fungsi menurut Harold D. Laswell dan Charles Wright ini mulai terkikis sehubungan dengan kemajuan teknologi yang sedang terjadi. Kini batasan akan komunikasi massa dan komunikasi antar pribadi menjadi agak semu. Karena dengan semakin berkembangnya teknologi khususnya di Indonesia, mengikuti itu akan muncul juga cara-cara berkomunikasi yang baru, dalam hal ini misalkan melalui sosial media. Mungkin kini fungsi telepon genggam dari yang awalnya hanya berfungsi untuk mengirimkan pesan atau menelepon seseorang telah berkembang jauh menjadi ‘laptop’ yang dapat dengan mudah dibawa kemana saja. Contoh yang berhubungan dengan perkembangan tersebut adalah kini seseorang bias saja tidak mengetahui nomor telepon seseorang padahal orang tersebut merupakan sahabat karibnya. Orang tersebut lebih memilih menyimpan pin bb dibandingkan dengan menyimpan nomor telepon orang itu.
Melihat fenomena yang sedang terjadi khususnya di Indonesia ini, sangat dikhawatirkan perkembangan teknologi itu membawa dampak buruk terhadap kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Sehubungan dengan perkembangan ini, dibutuhkan juga peningkatan akan kesadaran masyarakat mengenai lingkungan sekitarnya. Perubahan karena perkembangan teknologi yang terjadi cukup cepat ini, secara tidak sadar maupun sadar telah mengubah beberapa pola hidup masyarakat khususnya Indonesia. Contohnya kini banyak sekali anak-anak yang mengalami ketergantungan akan gadget mereka maupun orang tuanya.



Selain itu dampak negatifnya adalah perkembangan mereka dalam hal bersosialisasi menjadi sangat lamban. Karena mereka terlalu fokus dengan gadget tersebut. Dan di Indonesia kini, peranan media massa, teknologi, serta sosial media memegang kendali yang cukup tinggi. Hal tersebut dapat dengan mudah dan relatif cepat untuk mempengaruhi opini publik. Contoh, di dalam dunia Twitter dikenal istilah buzzer. Buzzer disini bertindak semacam opinion leader yang bila orang itu men-tweet sesuatu, maka akan banyak yang berfikir seperti buzzer tersebut berfikir. Kemajuan teknologi memang membawa dampak positif yang banyak namun begitu juga dampak negatifnya. Dalam kasus buzzer ini misalnya, bila informasi yang disebarkan merupakan ilmu penting dan berguna maka itu menjadi hal yang sangat positif, namun bila informasi tersebut merupakan rekayasa atau fitnah terhadap seseorang atau sesuatu maka hal itu akan merugikan pihak terkait.
Kesimpulan yang perlu kita perhatikan adalah semua orang khususnya masyarakat Indonesia harus benar-benar cerdas utnuk memilah mana sisi positif dan negatifnya agar perkembangan teknologi yang terjadi serta bagaimana komunikasi itu selayaknya dilakukan, dijalankan dengan benar dan seimbang.  




Di era sekarang, teknologi sangat erat kaitannya dengan Internet. Perkembangan internet itu sangat mempengaruhi kehidupan sosial serta cara berkomunikasi seseorang., Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia terus mengalami peningkatan. Tahun 1998 hanya 500ribu orang yang menggunakan internet, namun dimulai pada tahun 2012 pengguna internet meroket menjadi 63juta orang. Angka itu bahkan diprediksi akan terus meninggkat menjadi 139juta orang pada tahun 2015.jkjbb
Perkembangan yang terjadi terhadap telepon genggam juga semakin mempermudah komunikasi melalui sosial media maupun internet. Hanya dari sebuah handphone kita bisa mendapatkan begitu banyak informasi secara singkat. Smartphone , itulah sebutan untuk handphone canggih yang dapat berfungsi hampir sama dengan sebuah computer jinjing atau laptop namun berukuran jauh lebih kecil. Bila dilihat dari sudut pandang ini, kemajuan teknologi memberikan kita kesempatan untuk hidup secara lebih mudah. Hal tersebut merupakan kemudahan untuk mendapatkan atau juga menyebarkan informasi yang diinginkan.



Perkembangan teknologi pada masa kini yang terus berkembang, sehingga membuat Internet serta banyak sosial media juga semakin berkembang. Walaupun belum ke seluruh bagian Indonesia, namun hal-hal berbau kemajuan teknologi tersebut telah tersebar ke hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kebanyakan orang yang mengakses internet atupun sosial media di Indonesia ini adalah mereka yang menggunakan handphone. Berdasarkan riset dari lembaga AC Nielsen juga tercatat 95% pengguna ponsel di Indonesia memanfaatkan alat tersebut untuk mengakses Internet. Kini terasa seperti tidak ada batasan dengan orang lain meski mereka berjarak ratusan ribu kilometer dari lokasi seseorang. Hal itu terjadi karena kemajuan di teknologi masa kini. Konsep McLuhan terbukti benar, kini khususnya di Indonesia, banyak sekali manusia yang bergantung pada teknologi dan sangat sulit untuk lepas dari hal-hal seputar teknologi. Bahkan bisa dibilang di era ini bila seseorang tidak menggunakan teknologi-teknologi tersebut, orang tersebut tidak dapat diterima dengan baik di lingkungannya (contoh: dalam pekerjaan, beberapa perusahaan memiliki syarat khusus mengenai kemampuan menggunakan berbagai teknologi). Kemajuan teknologi dalam berkomunikasi massa ini telah membawa banyak dampak serta perubahan dalam masyarakat.

sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan_Teknologi_Komunikasi_di_Masyarakat_Indonesia
https://www.google.co.id/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=662&q=komunikasi+dengan+cara+baru&oq=komunikasi+dengan+cara+baru&gs_l=img.3...1050.5199.0.5669.27.20.0.0.0.0.816.2847.6j5j2j1j6-1.15.0....0...1.1.64.img..12.12.2023...0j0i30k1j0i5i30k1.HkttgDnNaG8#hl=en&tbm=isch&q=komunikasi+dengan+media+baru&imgrc=Mxc6NgrljS6P6M%3A
https://www.google.co.id/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=662&q=komunikasi+dengan+cara+baru&oq=komunikasi+dengan+cara+baru&gs_l=img.3...1050.5199.0.5669.27.20.0.0.0.0.816.2847.6j5j2j1j6-1.15.0....0...1.1.64.img..12.12.2023...0j0i30k1j0i5i30k1.HkttgDnNaG8#hl=en&tbm=isch&q=komunikasi+dengan+media+baru&imgrc=qlGMYJNRFGegBM%3A
https://www.google.co.id/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=662&q=komunikasi+dengan+cara+baru&oq=komunikasi+dengan+cara+baru&gs_l=img.3...1050.5199.0.5669.27.20.0.0.0.0.816.2847.6j5j2j1j6-1.15.0....0...1.1.64.img..12.12.2023...0j0i30k1j0i5i30k1.HkttgDnNaG8#hl=en&tbm=isch&q=komunikasi+dengan+media+baru&imgrc=kmjbUludMY8iKM%3A
https://www.google.co.id/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=662&q=komunikasi+dengan+cara+baru&oq=komunikasi+dengan+cara+baru&gs_l=img.3...1050.5199.0.5669.27.20.0.0.0.0.816.2847.6j5j2j1j6-1.15.0....0...1.1.64.img..12.12.2023...0j0i30k1j0i5i30k1.HkttgDnNaG8#hl=en&tbm=isch&q=komunikasi+dengan+media+baru&imgrc=e65FkG4QzkSfaM%3A

Rabu, 16 November 2016

Media Televisi

KAPITA SELEKTA
KAMIS, 10 November 2016
TUGAS 8 - KELAS C
CRISTINA MARGARETTA (915120128)
YOVINA SUSANTI SUHANDRI (915120035)



Pengertian Televisi Fungsi Sebagai Media Komukasi Massa - Menurut Effendy (2002 : 21) yang dimaksud dengan televisi adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menmbulkan keserampakan, dan komunikasinya bersifat heterogen.
Perkembangan teknologi melahirkan suatu media baru yang dapat menyajikan informasi sacara cepat kepada masyarakat yaitu Televisi. TV sebagai alat penangkap siaran dan gambar. Televisi berasal dari kata Tele ; tampak dan vision ; jauh atau jika digabungkan menjadi suatu makna yang berarti “jauh dan tampak” atau dengan kata lain TV merupakan suatu alat untuk “melihat dari jarak jauh”.
Segi jauhnya diwakili oleh prinsip radio yaitu dapat mendengarkan suara sedangkan segi ”penglihatan” diwakili dengan adanya gambar. Tanpa gambar tidak ada apa- apa yang dapat dilihat. Para penonton dapat manikmati gambar karena adanya pemancar, dan gambar yang dipancarkan itu dapat adalah gambar yang bergerak (Dalam hal terrtentu juga gambar diam, still picture).
Televisi merupakan jaringan komunikasi dengan peran seperti komunikasi massa  yaitu  satu  arah,  menimbulkan  keserempakan  dan  komunikan     bersifat heterogen. Televisi merupakan media massa yang berfungsi sebagai alat pendidikan, penerangan, dan hiburan. Selain itu sifat negatif TV adalah sepintas lalu, tidak terlalu dapat diterima dengan sempurna, dan menghadapi publik yang heterogen (Dominick, 2000 : 192).

Tayangan televisi dapat diartikan sebagai adanya suatu pertunjukan acara yang ditampilkan atau disiarkan melaui media massa televisi. Tayangan tersebut bisa bersifat hiburan, informasi, ataupun edukasi seperti tayangan mengenai paendidikan.


Frank Jefkins (Effendy, 2002 : 105-108) menyebutkan ada sejumlah karakteristik khusus dalam program acara, yaitu :

v  Selain menghasilkan suara, televisi juga menghasilkan gerakan, visi, dan warna.
v  Pembuatan program televisi lebih mahal dan lama.
v  Karena menghandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu yang nampak haruslah dibuat semenarik mungkin. Sedangkan program acara televisi terdiri dari :
v  Buletin berita nasional, seperti : Siaran berita atau buletin berita regional ang dihasilkan oleh stasiun televisi swasta lokal.
v  Liputan-liputan khusus yang membahas tentang berbagai masalah aktual secara lebih mendalam.
v  Program-program acara olahraga, baik olah raga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan langsung atau tidak langsung dari dalam atau luar negeri.
v  Program acara mengenai topik-topik khusus yang bersifat informatif, seperti : acara memasak, berkebun, dan acara kuis.
v  Acara drama, terdiri dari : sinetron, sandiwara, komedi, film, dan lain sebagainya.
v  Acara musik, seperti konser musik pop, musik rock, dangdut, klasik, dan lain sebagainya.
v  Acara bagi anak-anak, seperti penayangan film kartun.
v  Acara-acara keagamaan, sepert : siraman rohani, acara ramadhan, dan hari-hari besar keagamaan lainnya.
v  Program acara yang membahas tentang ilmu pengetahuan dan pendidikan.
v  Acara bincang-bincang atau sering juga disebut dengan talkshow.


Rating TV adalah istilah yang mungkin sering Anda dengar namun mungkin belum Anda mengerti sepenuhnya. Rating TV adalah ukuran yang di gunakan untuk menilai seberapa banyak tingkat atau prosentase suatu acara TV ditonton oleh pemirsa pada saat di tayangkan. Sudah menjadi suatu keharusan bagi seorang eksekutif produser, produser dan asisten produser untuk mengerti benar istilah rating untuk dapat menilai apakah acara yang dikelolanya masuk kategori ditonton atau diabaikan oleh pemirsa. Sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu acara TV akan dilanjutkan atau dihilangkan.

Stasiun TV di Indonesia saat ini menggunakan jasa AGB Nielsen Media Research untuk melakukan perhitungan rating dan share TV. AGB Nielsen Media Research melakukan pengukuran di 10 kota besar di Indonesia. Kota-kota tersebut adalah Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, Banjarmasin dan Denpasar. Dengan sistem perhitungan rating tersebut setiap hari masing-masing stasiun TV akan mengetahui seberapa besar jumlah pemirsa yang menonton program acaranya sepanjang satu hari sebelumnya.

Sejauh ini terdapat 10 stasiun TV nasional yang menggunakan jasa AGB Nielsen Media Research yaitu RCTI, SCTV, Trans TV, Indosiar, MNC TV, Trans 7, Global TV, ANTV, tvOne, dan Metro TV. Istilah yang biasa digunakan dalam menghitung rating dan share TV adalah :
·         Universe        : jumlah total pemilik TV
·         TVR                 : TV Rating, adalah prosentase jumlah penonton dibagi total pemilik TV (Universe)
·         TVS                 : TV Share, adalah prosentase jumlah penonton dibagi total penonton disemua TV yang sedang menonton.




Rabu, 09 November 2016

Penyiaran dalam Berbagai Regulasi di Indonesia

KAPITA SELEKTA
KAMIS, 3 November 2016
TUGAS 7 - KELAS C
CRISTINA MARGARETTA (915120128)
YOVINA SUSANTI SUHANDRI (915120035)




Regulasi media adalah kontrol dan pembinaan media massa oleh pemerintah dan lembaga lainnya. Ini semua diatur di dalam Hukum yang memiliki aturan dan prosedur untuk mencapai berbagai macam tujuan, misalnya dalam hal intervensi dalam melindungi kepentingan umum yang dinyatakan di dalam regulasi media, serta mendorong persaingan dan pasar media yang efektif, atau menetapkan standar teknis umum.
Sasaran utama dari regulasi media ini adalah pers, radio dan televisi, tetapi juga dapat mencakup film, musik rekaman, telegram, satelit, penyimpanan dan teknologi distribusi (disk, kaset, dan sebagainya), internet, ponsel, dll Regulasi media merupakan perangkat media massa yang memiliki peraturan, dimana semuanya diatur oleh Pemerintah dan beberapa badan yang membawahi media massa, peraturan diatur dalam hukun dan aturan yang sesuai dengan prosedur. Regulasi Media adalah aturan-aturan dan kebijakan yang berkaitan dengan yang mengatur hubungan dan operasional media massa, regulasi sangat penting bagi keteraturan dan keseimbangan hubungan media massa dengan pemerintah, masyarakat, sesama media massa dan media secara global.



            Dunia penyiaran ke depan akan berubah seiring berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi. Sifat-sifat teknologi telekomunikasi konvensional yang bersifat massif sekarang sudah mampu digabungkan dengan teknologi komputer yang bersifat interaktif. Sistem analog yang telah bertahan sekian puluh tahun akan segera tergantikan oleh sistem digital, dan implementasinya segera memunculkan fenomena baru: konvergensi. Sederhananya, konvergensi adalah bergabungnya media telekomunikasi tradisional dengan internet sekaligus. Bersamaan dengan berlangsungnya konvergensi dibidang telematika, akan terjadi peralihan sistem penyiaran analog ke sistem penyiaran digital. Televisi digital (DTV / Digital Television) menggunakan modulasi digital dan kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi.



Kunci dari konvergensi adalah digitalisasi, kerena seluruh bentuk informasi maupun data diubah dari format analog ke format digital sehingga dikirim ke dalam satuan bit ( binarydigit). Karena informasi yang dikirim merupakan format digital, konvergensi mengarah pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi. Maka jangan heran jika sekarang ini komputer dapat difungsikan sebagai pesawat televisi, atau telepon genggam dapat menerima suara, tulisan, data maupun gambar tiga dimensi (3G). Dalam dunia penyiaran, digitalisasi memungkinkan siaran televisi memiliki layanan program seperti laiknya internet. Cukup dengan satu perangkat, seseorang sudah dapat mengakses surat kabar, menikmati hiburan televisi, mendengar radio, mencari informasi sesuai selera, dan bahkan menelpon sekalipun.

Konvergensi media menyediakan kesempatan baru yang radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi secara visual, audio, data dan sebagainya (Preston, 2001: 27). Dampak dari konvergensi media tentu saja berlangsung di berbagai bidang. Di ranah komunikasi massa misalnya, strategi jurnalistik konvensional sekarang ini mengalami perubahan signifikan. Jurnalis masa kini dituntut mampu menyegerakan penyampaian informasi yang diperoleh dan mengirimkannya ke khalayak. Maka, masyarakat sekarang mengenal apa yang disebut sebagai jurnalisme online (Abrar, 2003: 45). Aplikasi teknologi komunikasi terbukti mampu mem-by pass jalur transportasi pengiriman informasi media kepada khalayaknya. Di sisi lain, jurnalisme online juga memampukan wartawan untuk terus-menerus meng-up date informasi yang mereka tampilkan seiring dengan temuan-temuan baru di lapangan. Jurnalisme online sekaligus akan mengurangi fungsi editor dari sebuah lembaga pers. Seorang jurnalis online akan memperoleh otonomi yang lebih luas dalam meng-up load informasi baru tanpa terkendala lagi oleh mekanisme kerja lembaga pers konvensional yang relatif panjang.



Konvergensi media bukan saja sekadar memperlihatkan bekerjanya ICT (information and communication technology) di ranah media. Bergabungnya media massa konvensional beserta teknologi internet tak ayal menumbuhkan serangkaian konsekuensi baru baik pada tataran teoritis maupun praktis. Pada tataran teoritik, pengertian komunikasi massa konvensional rasanya patut diperdebatkan kembali. Konvergensi menyebabkan perubahan signifikan pada ciri-ciri komunikasi massa konvensional. Tertundanya umpan balik yang lazim pada media massa konvensional semakin berkurang, bahkan hampir-hampir lenyap. Media konvergen memunculkan karakter baru yang makin interaktif, dimana penggunanya mampu berkomunikasi secara langsung dan memperoleh konsekuensi langsung atas pesan (Severin dan Tankard, 2001: 370). Disebabkan karena sifat interactivity media konvergen, maka pendekatan linear sebagaimana sering dilakukan dalam memandang konteks komunikasi massa terasa kurang relevan lagi.
sumber : https://abunavis.wordpress.com/2009/01/31/konvergensi-media-televisi-digital-dan-masa-depan-televisi-komunitas/
https://abunavis.wordpress.com/2009/01/31/konvergensi-media-televisi-digital-dan-masa-depan-televisi-komunitas/
https://www.google.co.id/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=662&q=regulasi+media&oq=regulasi+media&gs_l=img.3..0i24k1l4.1331.3932.0.4166.14.13.0.0.0.0.352.2040.0j3j4j2.9.0....0...1.1.64.img..5.9.2037...0j0i8i30k1j0i30k1j0i5i30k1.CYgfVJrq_S8#hl=en&tbm=isch&q=regulasi+media+di+indonesia&imgrc=wNm77bp7WuuapM%3A
https://www.google.co.id/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=662&q=regulasi+media&oq=regulasi+media&gs_l=img.3..0i24k1l4.1331.3932.0.4166.14.13.0.0.0.0.352.2040.0j3j4j2.9.0....0...1.1.64.img..5.9.2037...0j0i8i30k1j0i30k1j0i5i30k1.CYgfVJrq_S8#hl=en&tbm=isch&q=regulasi+media+di+indonesia&imgrc=mAO2fSR-SK9DrM%3A


Selasa, 01 November 2016

Komunikasi Politik

KAPITA SELEKTA
KAMIS, 27 OKTOBER 2016
TUGAS 6 - KELAS C
CRISTINA MARGARETTA (915120128)
YOVINA SUSANTI SUHANDRI (915120035)

Komunikasi Politik Menurut Para Ahli

Menurut Maswadi Rauf, Pengertian Komunikasi Politik adalah sebagai objek kajian ilmu politik, karena pesan-pesan yang diungkapkan dalam proses komunikasi bercirikan politik yaitu berkaitan dengan kekuasaan politik negara, pemerintahan dan juga aktivitas komunikator dalam kedudukan sebagai pelaku kegiatan politik. Maswadi Rauf melihat komunikasi politik dari dua dimensi, yaitu komunikasi politik sebagai kegiatan pollitik dan sebagai kegiatan ilmiah.
Komunikasi sebagai kegiatan politik merupakan penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain. Kegiatan tersebut bersifat empirik karena dilakukan secara nyata dalam kehidupan sosial, sedangkan komunikasi politik sebagai kegiatan ilmiah maka komunikasi politik adalah salah satu kegiatan politik dalam sistem politik.
Sedangkan menurut Astrid S. Soesanto mengemukakan pengertian komunikasi politik yang hampir diwarnai kajian ilmu hukum. Pengertian Komunikasi Politik ialah komunikasi yang diarahkan pada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga pada masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik.
Dari kata “Mengikat” dan “sanksi” memberi isyarat bahwa disiplin ilmu hukum telah memperkaya formulasi pengertian komunikasi politik yang diungkapkan oleh Astrid, karena kedua kata tersebut adalah terminologi yang biasa digunakan dalam kajian ilmu hukum.

Model Komunikasi Politik
1.     Model Interaksional
Model ini memiliki ciri nonsismetik,nonlinear,dan kualitatif yang lebih menekankan kepada penafsiran atas pesan atau prilaku orang lain dalam berkomunikasi. Yang mengembangkan potensi manusiawi melalui interaksi sosial, dimana melalui pengambialan peran orang lain, diri berkembang melalui interaksi dengan orang lain,keluarga,teman hingga lingkungan luas dengan harapan terjadi interplay yang di namis antara komunikator dengan yang mendengarkan, karena terlebih dahulu mengambil peran sebagai orang lain.

2.    Model Aristoteles
Model aristoteles adalah model komunikasi politik yang lebih menekankan kepada pidato untuk mempengaruhi orang lain atau yang biasa di sebut komunikasi publik. Proses komunikasi dengan model ini terjadi ketika pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah maindsate atau perilaku mereka. Sehingga terjadi komunikasi yang dinamis antar pemerintah dan masyarakat

3.    Model Harold Laswell
Model komunikasi ini berupa ungkapan verbal
·         Siapa
·         Mengatakan apa
·         Melalui saluran apa
·         Kepada siapa
·         Dengan akibat apa

Di sini di tekankan terhadap bentuk penyampaian komunikasi politik dari sang moderator, karena menurut laswell, penyampaian pesan bisa berakibat baik ataupun negatif itu tergantung dari cara penyampaiannya.


Beberapa Pandangan Politik
1.     Politik adalah usaha yang di tempuh oleh warga negara untuk membicarakan dan mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan bersama
2.    Politik adalah sebagai segala kegiatan yang diarahkan untuk mempertahankan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dan masyarakat
3.    Politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan mempertahankan sumber-sumber yang di anggap penting
4.    Politik adalah segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan Negara dan pemerintahan

Fungsi Komunikasi Politik
Dari paparan di atas maka dapat kita simpulakan bahwa komunikasi politik berfungsi sebagai strategi untuk menyempaikan pesan politik pemerintahan terhadap masyarakat

Agar terjadi persamaan persepsi antara masyarakat dan pemerintah dengan harapan terjadinya hubungan yang harmonis dan dinamis antara pemerintahan dan masyarakat yang di pimpinnya.

Komunikasi Politik dalam PILKADA

Istilah partai politik muncul pada abad IXX berbarengan dengan makin berkembangnya lembaga perwakilan, meningkatnya frekuensi pemilihan umum, meluasnya pemahaman,  partisipasi dan hak politik rakyat pada pemilu. Kecuali Amerika Serikat tahun 1850, tidak satupun negara di dunia yang mengenal partai dalam pengertian modern sekarang ini.

Yang dikenal saat itu adalah  kelompok-kelompok di parlemen, kelompok masyarakat dengan aliran kepentingan seperti filsafat, kultural dan sejenisnya. Satu abad kemudian, 1950-an hampir semua nation-states di dunia telah memiliki partai politik. Bahkan bagi negara-negara jajahan, partai politik memiliki posisi tersendiri di masyarakat, yaitu menjadi alat perjuangan, kekuatan melawanan dan  menentang penjajah.
Partai politik dapat didefinisikan, sebagai suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik–(biasanya) dengan cara konstitusional–untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.

Kegiatan seseorang dalam partai politik merupakan suatu bentuk partisipasi yang mencakup semua kegiatan sukarela; turut serta dalam proses pemilihan pemimpin-pemimpin politik, dan turut serta–secara langsung atau tak langsung– dalam pembentukan kebijaksanaan umum. Kegiatan ini juga  mencakup: memilih pada pemilu, menjadi anggota partai, kelompok penekan, kelompok kepentingan, duduk dalam lembaga politik seperti dewan perwakilan rakyat atau mengadakan komunikasi dengan wakil-wakil rakyat yang duduk dalam badan itu, berkampanye, dan menghadiri kelompok diskusi, dan sebagainya.